Mutiara Hati Penjara Suci (Part 2)



Jarum di jam menunjukkan pukul 06.45, pertanda kuliah shubuh berakhir. Para santri segera membubarkan diri dan menuju kamar mereka masing-masing. Dzakiy dan Ni’am berjalan beriringan menuju kamar mereka, Blok Abu Huroiroh Nomor 1, sambil mengobrol hal-hal yang tak penting.
“Kalo tiap hari kayak tadi bisa berotot ni betis gue” kata Dzakiy bercanda
“Hahahah” tawa Ni’am mendengar itu dengan spontan “Bisa aja loe”
“beneran kok, capek banget. Pegel lagi”
“ya iyalah kuliah 15 menit sambil berdiri mana mungkin gak capek”
“kalo loe mah gak mungkin capek”
“lho, kok bisa si? Capek lah!!”
“kan loe udah terbiasa, jadi udah gak terasa capek”
“ah, rese loe” kata Ni’am sedikit sewot. “eh, tu liat ada apaan? Kok kayaknya ada yang menarik perhatian temen-temen!”
“iya. Liat yuk”
Mereka pun bergegas ke arah anak-anak yang tengah bergerombol.
“ada apaan ni? Bikin kepo aja”
“ada santri baru lewat sini. Cewek. Cantik banget lagi.” Kata salah seorang.
“what???” sahut Ni’am sedikit kaget “siapa? Kelas berapa?”
“woe, biasa aja dong loe, malu-maluin gue aja!” Zakiy menyela
“katanya si kelas VIII-A.”
“apa?” kini giliran Zakiy terperangah
“eh, biasa aja lah, jangan kampungan gitu.” Balas Ni’am sambil terkekeh.
“masa santri baru bisa masuk kelas itu si?”
“ya nggak tahu, katanya gitu kok”
“ya udah, makasih ya bro infonya” kata Ni’am sambil berlalu meninggalkan kerumunan itu. Dia pun menyeret Zakiy yang masih belum terima dengan info itu.
“udah ah bro, nggak usah difikirin. Cuma masalah gitu aja kok” kata Ni’am “mungkin dia emang bener-bener istimewa. Hahahaha”
“ah dasar loe!! Loe nya aja yang kesenengan!!”
Merekapun segera masuk ke kamar dan bersiap pergi ke sekolah.


to be continued...

Related Posts:

0 Response to "Mutiara Hati Penjara Suci (Part 2)"

Post a Comment