Merasa dilupakan memanglah hal yang
menyakitkan. Karena pada dasarnya setiap manusia membutuhkan apresiasi, cinta
dan perhatian. Jadi sudah menjadi hal yang sangat manusiawi jika merasa sendiri,
merasa ditinggalkan, merasa dilupakan dan perasaan sejenisnya akan menjadi
suatu rasa sakit dan beban tersendiri bagi setiap orang.
Fatalnya, perasaan seperti ini akan
mengakibatkan keadaan semakin buruk. Bukan hanya kesehatan psikis dan fisik Anda,
namun kerenggangan hubungan yang tidak Anda inginkan justru akan semakin
menganga lebar. Dan pastinya Anda tidak menginginkan hal seperti itu terjadi.
Alih-alih hubungan harmonis yang Anda dapat, tapi justru konflik tak berujung
yang harus Anda panen.
Sehingga untuk menghindari hal-hal
yang tak diinginkan di atas, perasaan tersebut harus disikapi secara dewasa.
Sulit memang, apalagi jika mental Anda termasuk dalam nominasi mental kacangan,
namun bukan berarti tidak bisa kan? Karena dalam keadaan seperti ini,
kebanyakan orang akan cenderung menyalahkan lingkungannya. Bukan tanpa alasan,
sikap seperti ini disebabkan karena mereka merasa menjadi korban yang
dirugikan.
Bukan ingin menghakimi, hanya saja
kita perlu menarik beberapa lipatan yang akan mengganggu obyektifitas dalam
penyelesaian masalah perasaan ini. Untuk itu tidak ada salahnya jika Anda
merenungi beberapa hal di bawah ini:
1. Setiap
Orang Butuh Apresiasi
Anda harus menyadari bahwa
setiap orang membutuhkan apresiasi. Bukan hanya Anda, tapi semua orang juga
ingin mendapatkannya. Apresiasi dan perasaan diterima serta dihargai oleh
lingkungan menjadi suatu hal yang sangat penting bagi kesehatan psikis
mayoritas manusia. Maka dengan berbagai usaha mereka akan memenuhi kebutuhan
tersebut. Sebagian akan bertahan dengan lingkungannya dan mengusahakan berbagai
cara untuk mendapatkannya. Namun, tak sedikit yang memutuskan untuk bermigrasi
ke lingkungan yang bisa lebih mengapresiasi mereka. Mungkin hal inilah yang
terjadi pada teman-teman Anda. Karena Anda tidak bisa menghargai dan
mengapresiasi mereka, maka meninggalkan Anda dan mencari lingkungan baru adalah
suatu keputusan yang mereka anggap tepat. Bukan ingin menyakiti Anda, mereka
hanya mencari apa yang mereka butuhkan. Dan mungkin jika Anda memilikinya, keadaan
akan semakin membaik.
2. Ada
Hubungan, Ada Kepentingan
Mungkin ini terasa sedikit
frontal. Bahkan, beberapa orang tidak setuju dengan hal ini. Tapi secara
obyektif, memang begitulah adanya, dibalik setiap hubungan pasti terselip
sebuah kepentingan. Perasaan dan hati nurani Anda pasti berontak dengan
ungkapan ini. Jadi untuk beberapa saat, Anda bisa memenangkan logika Anda di
atas perasaan Anda.
Kembali pada pembahasan,
hubungan yang normal dan sehat pasti akan menyimpan beberapa kepentingan, entah
itu muncul sejak hubungan berawal, atau pada saat hubungan itu berjalan.
Misalnya saja, Anda beribadah kepada Tuhan agar Anda mendapat hidup dengan
kualitas spiritual yang baik, Anda berkencan dengan pacar Anda agar Anda
mendapat pengalaman romantis yang indah dan menyenangkan, Anda berhubungan
dengan bos Anda agar memperoleh bayaran, Anda berhubungan dengan teman Anda
agar bisa mencurahkan kebutuhan sosial Anda, dan lain sebagainya.
Implikasinya, ketika dalam
sebuah hubungan, seseorang merasa bahwa kepentingan dan kebutuhannya tidak
diakomodir secara baik oleh rekannya, maka kebanyakan akan lebih memilih untuk
mencari pasangan lain, agar kepentingannya dapat terakomodir sesuai harapan.
Dan tidak menutup
kemungkinan, bahwa Anda memang tidak mampu mengakomodir kepentingan teman-teman
Anda, sedang mereka sudah kehabisan waktu untuk menunggu Anda yang tak kunjung
berubah.
3. Pendewasaan
Pertambahan usia, perjalanan
hidup yang semakin lama, serta pengalaman hidup yang semakin banyak akan
mengakibatkan perubahan pola pikir menjadilebih dewasa. Sayangnya, waktu yang
dibutuhkan oleh seseorang dalam proses ini tidak sama tiap orang. Beberapa
orang mungkin cepat, dan beberapa lainnya akan berlangsung lebih lambat.
Dan tentu saja, agar proses
tersebut tetap berkembang dan berlanjut dengan baik, dibutuhkan lingkungan yang
kondusif. Sehingga, tidak akan mungkin seseorang dengan pikiran yang dewasa
akan tetap bersama dengan mereka yang kekanak-kanakan, kecuali untuk tujuan
membimbing pastinya. Sederhananya, jika usia Anda sekarang adalah 20 tahun,
maka mustahil Anda akan merasa betah
berteman dengan anak SD berusia 10 tahun.
Sekali lagi, yang perlu Anda
renungkan, mungkin sikap Anda terlalu kekanak-kanakan bagi teman-teman Anda,
sehingga mereka tidak betah bersama Anda dan telah kehabisan kesabaran.
Sehingga, meninggalkan Anda adalah keputusan terbaik.
4. Perubahan
Pola Pikir
Mungkin ini hampir sama
dengan yang di atas, hanya saja sudut pandangnya yang berbeda. Bagi Anda yang
dipisahkan oleh jarak dengan teman-teman Anda, mungkin hal ini sering terjadi.
Seperti dalam ilmu
sosiologi, lingkungan akan mempengaruhi pola pikir seseorang. Sehingga,
lingkungan yang berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda pula. Contoh
kecil, orang yang hidup di desa akan memiliki pola pikir yang berbeda dengan
orang yang hidup di kota. Beberapa orang mungkin akan merasa biasa-biasa saja
dengan berbagai pola pikir, namun tidak sedikit yang akan merasa terganggu dan
tidak nyaman denga orang yang memiliki perbedaan pola pikir, apalagi jika
perbedaan itu sangat fundamental.
Dan hal inipun juga mungkin
terjadi pada Anda dan teman-teman Anda.
5. Minim
Komunikasi
Komunikasi menjadi hal yang
urgen dalam setiap hubungan. Buruknya komunikasi akan membuat stabilitas
hubungan menjadi terganggu.
Untuk hal ini, Anda mungkin
bisa memperbaikinya dengan cepat, Anda bisa mengontak teman-teman Anda. Mungkin
sebenarnya mereka merindukan Anda, dan ingin mengobrol dengan Anda, hanya saja,
mereka takut akan mengganggu Anda.
Jadi, masihkah Anda berpikiran
negatif pada teman-teman Anda? Cobalah untuk berpikir terbuka dan positif.
Teman-teman Anda adalah harta pemberian Tuhan yang tak bisa dinilai dengan
apapun. Save them!
Lirboyo, 14 Juni 2016
Salam hangat,
Fajrul Falah, the Author
0 Response to "Anda Merasa Ditinggalkan Teman Anda, Mungkin 5 Hal Ini Akan Membantu"
Post a Comment