Apa sih Perbedaan Balad, Mishr, dan Qoryah?



Terminologi Fiqh tak pernah kunjung selesai untuk dikontekstualisasikan, karena latar belakang dari penulisan kitab-kitab Fiqh itu sangat variatif, yang sudah tentu tidak terlepas dari pengaruh sosial-kultural, politik, dan teritorial letak Fiqh itu sekarang, sehingga banyak istilah-istilah Fiqh yang terkesan sulit untuk disosialisasikan dan diaplikasikan di negara Indonesia ini, sebab istilah-istilah yang ada di Indonesia mempunyai perbedaan yang subtansif dengan idiom-idiom Fiqh, hal itu sangat mungkin sekali di akibatkan “penulisan Fiqh tersebut tidak melihat langsung dan tidak menyesuaikan dengan keberadaan sosial, kultural, politik, dan teritorial yang berkaitan dengan administrasi pemerintah” maka tidak heran kalau istilah (البلد, القرية, المصر, القاضي, الحاكم, الامام, الشرطي) yang ada dalam kitab Fiqh itu sangat disparasi dengan konteks Indonesia yang sudah di atur dengan administrasi dan tata negara republik ini, semua istilah tersebut terkesan semu, tidak relevan dengan konteks Indonesia. Sehinga perlu adanya pengkajian ulang tentang apakah yang dimaksud dengan istilah Fiqh “البلد, القرية, المصر “ berdasarkan konteks administrasi negara Indonesia?
Sebenarnya dalam beberapa kitab fiqih klasik definisi dari istilah-istilah tersebut telah disampaikan dengan jelas. Hanya saja perlu sedikit penyesuaian dengan kondisi tata negara Indonesia. Jika istilah tersebut didefinisikan maka kurang lebih seperti berikut sebagaimana dalam kitab Mausu’ah Fiqhiyyah:
1.       الموسوعة الفقهية ج: 33 ص: 160-161
قرية التعريف: 1- القرية في اللغة: كل مكان اتصلت به الأبنية واتخذ قرارا وتطلق القرية على المدن وغيرها والقريتان المذكورتان في قوله تعالى (وقالوا لولا نزل هذا القرآن على رجل من القريتين عظيم) هما مكة المكرمة شرفها الله والطائف كما تطلق على المساكن والأبنية والضياع واصطلاحا: عرفها القليوبي من الشافعية بأنها العمارة المجتمعة التي ليس فيها حاكم شرعي ولا شرطي ولا أسواق للمعاملة وعرفها الكاساني من الحنفية بأنها البلدة العظيمة إلا أنها دون المصر (الألفاظ ذات الصلة): أ- المصر: 2- المصر في اللغة: اسم لكل بلد محصور أي محدود تقام فيها الدور والأسواق والمدارس وغيرها من المرافق العامة ويقسم فيها الفيء والصدقات واختلفوا في معناها الاصطلاحي فعن أبي حنيفة رحمه الله: أن المصر بلدة كبيرة فيها سك وأسواق ولها رساتيق وفيها وال يقدر على إنصاف المظلوم من الظالم بحشمه وعلمه أو علم غيره والناس يرجعون في الحوادث إليه قال الكرخي: إن المصر الجامع ما أقيمت فيه الحدود ونفذت فيه الأحكام وقال القليوبي: المصر العمارة المجتمعة الذي فيه حاكم شرعي وشرطي وأسواق للمعاملات والمصر أعظم من القرية ب- البلد: 3- البلد في اللغة: اسم للمكان المختط المحدود المتأنس باجتماع قطانه وإقامتهم فيه ويستوطن فيه جماعات ويسمى المكان الواسع من الأرض بلدا والبلد أكبر من القرية

مصر      : adalah daerah yang telah memiliki fasilitas umum berupa pengadilan agama, departemen kepolisian dan pasar.
البلد      : adalah daerah yang hanya mempunyai sebagian fasilitas yang dimiliki المصر .
القرية      : adalah daerah yang sama sekali tidak memiliki fasilitas di atas.
Sehingga, kita dapat menarik kesimpulan bahwa Kota/Kabupaten di Indonesia sudah dapat dikategorikan sebagai مصر , sedangkan kecamatan dan beberapa pedesaan yang cukup berkembang di Indonesia sudah dapat dikategorikan sebagai بلد, sedangkan pedesaan kecil yang masih terpencil dikategorikan sebagai قرية.
Mungkin cukup ini dulu ya sharingnya! Untuk artikel sejenis ini bisa klik disini. Semoga bermanfaat! Jangan lupa like dan share ya

Related Posts:

Good Bye Masa Lalu (Part 5)



5 Nopember 2015
Terlalu banyak hal yang diingat ketika seseorang merasa bahagia. Mungkin itu yang terjadi padaku. Bahkan tiap jengkal ingatan itu masih terlihat jelas hingga saat ini. Aku pernah mendengar seseorang mengatakan, banyak hal yang terjadi dalam seminggu. Dan kini aku telah membuktikannya.
Dalam seminggu ini, banyak sekali hal yang terjadi. Iya, dan itu terjadi bersamamu. Sangat banyak. Hingga jika aku menggoreskan tintaku untuk menulisnya kembali di atas lembaran kertas, aku tak tahu berapa lembar kertas dan tinta yang ku butuhkan. Aku tidak berlebihan, mungkin jika kau tidak percaya, kau bisa bertanya pada dirimu sendiri. Iya, sayangnya kau tidak berbakat dalam hal menulis. Jadi, ku tahu jawabanmu pasti ‘hanya selembar kertas’. Namun, kau mampu untuk menceritakannya dengan kata-kata indahmu, yang entah butuh berapa bulan bagimu untuk menyampaikan segala hal yang terjadi hanya dalam seminggu itu. Terlalu banyak untuk diingat dan diceritakan. Tapi terlalu berharga untuk dibiarkan begitu saja.
Jika seorang sutradara mampu menulis ’12 tahun kemudian’ atau sebangsanya, maka untuk menulis ‘1 jam kemudian’ pun aku tak mampu. Semua terlalu indah untuk ditinggal. Tiap detik bersamamu adalah sebuah cerita. Cerita indah yang suatu hari, jika Tuhan mengijinkanku, akan kuurai dalam untaian bait-baitku. Dan kuuntai dalam sebuah syair, agar semua orang di dunia tahu betapa bahagianya kita saat itu. Kebahagiaan yang akan membuat semua orang iri ketika melihatnya.
Kau tahu? Aku berpikir, bahwa kisah kita akan menjadi sebuah sejarah. Ukiran sejarah  yang benar-benar berbeda. Mungkin kisah kita tidak setragis kisah Rome-Juliet, tidak sedramatis kisah Qais-Laila, dan juga tidak seperti kisah-kisah lain yang pernah kau dengar. Karena kisah kita memang benar-benar berbeda dari semua itu. Karena kitalah yang membuat berbeda, dimana tak seorang pun akan pernah bisa merasakan apa yang kita rasakan. Karena kita istimewa.
Apakah kau bisa menggambarkan keindahan kebersamaan kita? Yang telah mengalahkan segala hal yang ada di kehidupanku, juga kehidupanmu. Betapa indah, ketika kita berdua berjalan bersama di pinggir garis pantai dengan disoroti cahaya merah jingga matahari senja. Menikmati petang menunggu matahari terbenam dengan tawa dan canda. Bahkan pasangan merpati pun akan iri jika melihat kita saat itu.
Dan apakah kau juga ingat, ketika kita harus bermain air, basah karena kehujanan ketika kau ngotot untuk sekedar pergi ke taman dan menikmati bunga lili putih yang tetap tegar menghadapi hujaman air dari langit. Dan kau tersenyum padaku ketika kau telah melihatnya merekah sempurna, tegak berdiri menantang langit. ‘Pesona yang sempurna’ itu katamu, ‘ketegaran yang sempurna’ itulah kataku. Ya, perbedaan itu kadang membuat kita berdebat dengan berbagai filosofi, dan pada akhirnya aku harus mengalah, tak tega untuk melihatmu kecewa jika kalah dariku. Lebih baik aku kalah dalam hal sederhana itu daripada aku harus melihat harta berhargaku hancur. Dan asal kau tahu, sebenarnya aku punya jawaban atas pertanyaanmu yang tak pernah ku jawab, sehingga kau bisa memenangkan perdebatan kecil itu. Jawaban itu masih kusimpan, menjadi sebuah untaian kenangan dan sejarah, yang mungkin tak kan pernah kukabarkan padamu.
Meski kadang kita berdebat kecil tentang hal-hal sepele seperti filosofi bunga lili ataupun yang lainnya, pada akhirnya kita tetap tertawa, meski kadang kurasa kau menertawaiku. Tapi tak apa, aku tetap bahagia dengan kilat dan sorot bahagia di matamu itu. Itu adalah kepuasan tersendiri. Dan saat itu aku belajar satu hal darimu, dalam beberapa keadaan kekalahan adalah kemenangan sejati.
Tiap gores luka punya cerita
Cerita tentang senturion
Pelindung mahkota suci
Juga cerita pejuang
Mencapai puncak kemenangannya
Semua punya cerita
Tiap gores luka punya harga
Harta suci
Baginya, bagiku, bagimu, bagi semua
Semua punya harga

to be continued....

halo sobat on-media, bagi kamu yang tertarik koleksi cerita ini, sekarang udah hadir versi e-book nya, klik disini untuk free download.

Related Posts:

Penista Agama, Kufur???



Beberapa tahun terakhir, sering tersiar kabar tentang nabi palsu, penistaan agama dan lain sebagainya yang menyulut emosi bahkan konflik sosial di beberapa teritorial masyarakat. Bahkan sejujurnya, saya sudah terlalu bosan mengenai berita seperti itu. Bagi saya, tema berita seperti itu sudah terlalu mainstream. Namun, ada satu hal yang menurut hemat saya perlu dikritisi dari fenomena penistaan agama seperti itu, yakni status keimanan mereka.
Tentu saja hal ini menarik perhatian saya. Status keimanan sebuah aliran yang dianggap menistakan agama (meski hanya masih dugaan) menjadi perbincangan yang hangat di kalangan pengamat agama dan ahli teologi.
Tapi untuk memvonis sebuah aliran, pasti perlu banyak pertimbangan dari berbagai sudut pandang. Untuk itu saya tidak terlalu tertarik dengan hal itu, karena memang kapasitas saya masih jauh di bawah standar untuk bisa memberikan suatu vonis pasti. Untuk itu,saya lebih tertarik untuk mempelajari kaidah yang diberlakukan islam pada kalangan penista agama semacam itu. Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan vonis yang tepat terhadap status keimanan mereka.
Dari beberapa literatur yang saya pelajari, saya memberikan kesimpulan berikut ini:


“Mereka termasuk golongan ahli bid'ah selama tidak ada hal-hal yang menyebabkan kufur seperti : mengkafirkan sebagian shohabat  Nabi atau mendustakan sifat kenabian Rosululloh SAW.”

Berikut ini adalah daftar referensi berikut kutipannya:

1.     I’anatut Tholibin Juz 2 hal. 8
إعانة الطالبين ج: 2 ص: 8
 قوله كرافضي تمثيل لذي البدعة ومثله الشيعي والزيدي قال الكردي الرافضة والشيعة والزيدية متقاربون قال في المواقف الشيعة اثنان وعشرون فرقة يكفر بعضهم بعضا أصولهم ثلاث فرق غلاة وزيدية وإمامية أما الغلاة فثمانية عشر ثم قال وأما الزيدية فثلاث فرق الجارودية إلخ  والزيدية منسوبون إلى زيد بن علي زين العابدين بن الحسين اهـ 
2.     Bughyatul Mustarsyidin hal. 248
بغية المسترشدين ص 248
(مسئلة) المبتدعة قسمان قسم يكفر ببدعته كمنكري علم الله بالجزئيات ومعتقدي قدم العالم والمجسمة وكالاسماعيلية المعتقدين كون الرسالة لعلي وعدم براءة عائشة و مكفري الصحابة رضي الله عنه فهؤلاء لهم حكم الكفار فلا تحل مناكحتهم ولا ذبيحتهم وقسم لا يكفرون كالمعتزلة والقدرية والزيدية

3.     Hasyiyatul Adwa Juz 2 hal 148
حاشية العدوي ج: 2 ص: 648
قوله من الشيعة فرقة من الفرق الخارجين عن أهل السنة والجماعة فإن قلت ما يعتقدون قلت يعتقدون ويقولون كل من كان لا يحب عليا أكثر من الصحابة رضي الله عنهم فهو كافر
4.     Al- Asybah Wan Nadzoir hal 488
الأشباه والنظائر ص: 488
قاعدة : قال الشافعي : لا يكفر أحد من أهل القبلة واستثني من ذلك : المجسم ومنكر علم الجزئيات وقال بعضهم : المبتدعة أقسام : الأول : ما نكفره قطعا كقاذف عائشة رضي الله عنها ومنكر علم الجزئيات وحشر الأجساد والمجسمة والقائل بقدم العالم الثاني : ما لا نكفره قطعا كالقائل بتفضيل الملائكة على الأنبياء وعلي على أبي بكر الثالث والرابع : ما فيه خلاف والأصح : التكفير أو عدمه كالقائل بخلق القرآن صحح البلقيني التكفير والأكثرون : عدمه وساب الشيخين صحح المحاملي التكفير والأكثرون عدمه .
5.     Bughyatul Mustarsyidin hal. 398
بغية المسترشدين ص 398
واعلم ان اصول البدع في الاصول كما ذكرناه العلماء يرجع الى سبعة الاول المعتزلة الى ان قال... الثاني الشيعة المفرطة في حب علي كرم الله وجهه وهم اثنان وسنعون فرقة والثالث الخوارج المفرطة في بغض علي رضي الله عنه المكفرة له ولمن اذنب ذنبا كبيرا وهم عشرون فرقة الى ان قال فتلك اثنان وسبعون كلهم في النار والفرقة الناجية هم اهل السنة البيضاء المحمدية والطريقة النقدسة ولها ظاهر يسمى بالشريعة شرعة للعامة وباطن رسم بالطريقة منهاجا للخاصة والخلاصة خصت بالحقيقة معراجا لاخص الخاصة
6.     Fatawi Subki juz 2 hal. 570
فتاوى السبكى الجزء الثانى ص: 570
احتج المكفرون للشيعة والخوارج بتكفيرهم لأعلام الصحابة رضي الله عنهم وتكذيب النبي صلى الله عليه وسلم في قطعه لهم بالجنة وهذا عندي احتجاج صحيح فيمن ثبت عليه تكفير أولئك وأجاب الآمدي بأنه إنما يلزم أن لو كان المكفر يعلم بتزكية من كفره قطعا على الإطلاق إلى مماته بقوله صلى الله عليه وسلم "أبو بكر في الجنة وعمر في الجنة وعثمان في الجنة وعلي في الجنة" إلى آخرهم وإن كان هذا الخبر ليس متواترا لكنه مشهور مستفيض وعضده إجماع الأمة على إمامتهم وعلو قدرهم وتواتر مناقبهم أعظم التواتر الذي يفيد تزكيتهم فبذلك نقطع بتزكيتهم على الإطلاق إلى مماتهم لا يختلجنا شك في ذلك وأما اشتراط علم المكفر نفسه بذلك فهو محل النظر الذي أشرنا إليه يحتمل أن يقال : إنه لا بد منه تكذيبه الأخبار بأنهم في الجنة وهذا هو الذي بنى عليه الأصوليون وهو عمدة القول في التكفير لكن عندي في هذه المسألة الخاصة شيء آخر وهو قوله صلى الله عليه وسلم  الثابت عنه في صحيح مسلم "من قال لأخيه المسلم : يا كافر فقد باء بها أحدهما ومن رمى رجلا بالكفر أو قال : عدو الله وليس كذلك إلا حار عليه" فهؤلاء الذين نتحقق منهم أنهم يرمون أبا بكر في الكفر أو أنه عدو الله كفار بمقتضى هذا الحديث وإن كان تكفيرهم أبا بكر وحده لم يلزم عنه تكذيبهم في أنفسهم للشارع ولكن نحن نحكم عليهم بالكفر بمقتضى إخبار الشارع

 Demikian artikel mengenai kaidah tentang vonis bagi penista agama. Semoga bermanfaat! Jangan lupa like dan share ya!

Related Posts: